Judul : INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia
link : INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia
INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia
LOWER SHABELLE,Somalia–Hampir enam puluh menit mobil masih menyusuri Afgoye Highway.“Outlet pengungsian”berjajaran yang kami lewati sudah menjauh lebih dari 10 kilometer di belakang.Kini,di kiri dan kanan jalan hanya terhampar ladang kering kerontang kosong dengan tanah tandus.Beberapa batang kurus pohon Acacia nilotica dan pohon Myrrha (Commiphora myrrha) tertancap di sana-sini dengan jarak berjauhan.
Commiphora myrrha merupakan pohon andalan orang Somalia.Pohon yang tidak seberapa rindangnya ini menjadi lokasi favorit bagi hewan ternak untuk berteduh,pun bagi para penghuni kamp-kamp pengungsian darurat.Tenda bulat atau shelter beratap seng hampir dipastikan kosong setiap siangnya.Tak ada penghuninya sama sekali.Anda bisa bayangkan,berdiri di tempat terbuka saja sudah membuat tubuh ini berlinang keringat.Belum lagi sengatan matahari Somalia di kulit.Siang hari 33° C adalah suhu paling top.Malam harinya masih di kisaran 27-28° C,serupa suhu siang hari di Jakarta.Terbayang, kan?
Mobil berhenti sebentar,sang supir bertanya pada seorang penarik gerobak keledai berisi daun-daun kaktus yang menggunung.“Itu biasanya dipakai sebagai bahan bakar untuk masak setelah dikeringkan,atau dibuat sebagai alat gosok,” tutur Mohammad,rekan dari Somalia yang mengantar kami.Sebentar kemudian mobil yg Aksi Cepat Tanggap (ACT) tumpangi memotong ke kanan, keluar dari badan jala.Jalanan tanah berdebu menyongsong di depan.Sepuluh menit melaju,semakin ke dalam jalanan berubah penuh pasir.Mobil kami lantas meliuk-liuk di antara pohon akasia adan kaktus afrika di kiri-kanan jalan.
Pernah melihat gumuk pasir di Pantai Parangtritis? Kondisi jalan dan dataran di balik pohon kaktus itu mirip gumuk pasir itu.Lapang dan kering,tanah berpasir bercampur bebatuan.Hampir tak ada pemukiman di area yang kami lalui. Lintasan mobil hanya menyisakan debu pekat beterbangan.Jalan makin menyempit,mobil mengurangi kecepatannya.Di kedua sisi jalan mulai tampak rumah-rumah yang berjauhan jaraknya.Lebih mirip gubuk sebenarnya karena hanya terbuat dari seng.Sementara atapnya juga berlapis seng atau ada juga yang berlapis tanaman kering.Tak sampai semenit,mulai tampak pemukiman.
“Ini dia Kampung Kukari,”kata Mohammad,sesaat mobil mundur memarkir diri. Tak berapa lama truk pengangkut bantuan pangan menyusul,berhenti di ujung tanah lapang di tengah perkampungan.Warga kampung sudah menyemut di sekitar lapangan,berjajar di pinggir-pinggir rumah.Tak banyak bangunan permanen di sini.Satunya-satunya yg berdiri kokoh adalah musala kampung. Warga makin banyak berdatangan,dan sekarang sudah berdiri mengelilingi lapangan kecil.Ah,rupanya lapangan kecil ini bakal jadi tempat pembagian paket pangan yang ada di atas truk.
Beginilah asyiknya berbagi dengan saudara-saudara di Somalia.Mereka sangat tertib, dan mudah dikendalikan.Padahal saat ini tak banyak personil keamanan yang ikut menjaga.Paket pangan pun dibongkar-muat dari atas truk. Berkarung-karung beras,tepung,gula,dan ratusan dirigen minyak goreng dipanggul turun dari atas truk oleh puluhan laki-laki.Semua bahan paket itu dikumpulkan jadi satu titik.Titik demi titik berjajar memenuhi seluruh area lapangan.Tak sampai satu setengah jam,paket pangan sudah terjajar rapi,siap untuk dihampiri oleh para penerima manfaaatnya.
Mohammad menjelaskan,para penerima manfaat sebelumnya sudah mendapatkan kupon pengambilan paket.Mereka yg menerima kupon berasal dari pemukiman-pemukman di sekitar Kukari. “Ada 10 sampai 19 pemukiman di sekitar sini.Mereka yg terima kupon diutamakan pendatang dari desa-desa yang kekeringan,yg sekarang bermukim di sekitar sini,” ungkap Mohammad. Sepertinya pilihan ke Kampung Kukari ini pilihan yang tepat.Lokasinya yang jauh dari jalan raya,terpencil ke belakang tanah gersang membuat distribusi paket pangan tak mencolok perhatian.Berbeda misalnya jika dilakukan di salah satu ‘outlet pengungsian’ di tepi Afgoye Highway.
“Kekeringan di sini sudah lama sekali.Rasanya kekeringan yang sekarang lebih buruk daripada yang sudah-sudah.Orang-orang yang datang ke wilayah ini adalah mereka yang juga menderita karena kekeringan.Warga yang menetap di sini kebanyakan petani,tapi sekarang tak bisa apa-apa.Mereka juga tak punya hewan.Air sulit sekali,hewan ternak juga sudah tak ada,” ujar Mohammad Ibrahim Omar (63),tetua Kukari.
Paket pangan yang sudah terjajar rapi,dihampiri oleh pemiliknya.Satu persatu mereka mendatangi setiap paket dengan tertib,lewat arahan kawan-kawan Mohammad yang sejak awal sudah mengatur proses distribusi.Setelah mendapat bagiannya,mereka juga tak langsung pergi tapi berjongkok rapi menunggu instruksi berikutnya.Matahari kian meninggi,mendekati ubun-ubun. Paket pangan dengan total berat 9,9 ton itu sudah menemukan pemiliknya. Seorang laki-laki penerima paket langsung mengacungkan jempolnya saat melihat Aksi cepat tanggap mengabadikan ekspresi gembiranya.
“Terima kasih Indonesia!”,begitu sepertinya yang ingin ia ucapkan
Ainsi l'article INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia
C'est l'article INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia cette fois, j'espère que cela pourra vous être bénéfique à tous. eh bien, à bientôt dans un autre article post.
Vous lisez maintenant l'article INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia avec l'adresse du lien https://indonesianne.blogspot.com/2017/03/indonesiaatc-salurkan-bantuan-untuk.html
0 Response to "INDONESIA:ATC Salurkan Bantuan Untuk Somalia,,Terima kasih Indonesia"
Posting Komentar